ball

ball

Kamis, 02 Agustus 2012

Cara Menggagalkan Eksekusi Penalty

Semua pemain di segala lini harus bisa membaca arah permainan tim lawan, dan juga bisa meredam pola serangan yang dibangun musuh.

Salah satu cara menghadang serangan tim lawan tersebut adalah dengan jalan memblok pergerakan lawan, mencuri bola dari kaki lawan, hingga menghentikan laju serangan dengan melakukan tackling keras.

Namun, tidak semua pemain yang melakukan tackle dapat mengetahui cara yang benar dalam menjegal laju bola, dan menempatkan diri dengan benar saat melakukan tackle keras. Akibatnya, selain dapat mencederai lawan, upaya penghentian serangan lawan tersebut dapat berbuah kartu merah.


Seorang pemain bertahan yang baik juga akan berpikir seribu kali untuk melakukan tackling keras di daerah pertahanan mereka. Sebab, jika mereka gagal mencuri bola dan terlanjur jatuh ke tanah, mereka tidak mungkin dapat dengan cepat kembali bangun untuk mengejar pemain lawan yang lolos tackle tadi.

Biasanya, tackle yang dilakukan adalah dengan menggunakan tackling geser tanpa harus menjatuhkan diri ke tanah. Semua pemain bola harus tahu dan harus sering mempraktekan teknik ini sebelum bertanding. Sebetulnya, ada tiga teknik dalam tackling. Selain teknik geser atau sliding tackle, ada juga teknik mengejar dan mencuri bola, dan teknik menyapu bersih atau dikenal dengan sebutan tackling keras.

Dalam teknik mengejar atau biasa dikenal dengan istilah Chase, seorang pemain bertahan akan berlari menyusul pemain lawan dan merebut bola tanpa harus menjatuhkan diri ke tanah. Pemain belakang tersebut harus mampu berlari dengan cepat untuk mengejar dan menyalip pemain lawan.Pada saat posisi mereka sejajar, pemain belakang tersebut harus cepat menyosor bola dari kaki musuh menggunakan kaki terdekat dengan bola.

Jika cara tadi tidak mempan, cara kedua yang dilakukan adalah dengan melakukan sliding tackle, dimana pemain bertahan menendangkan kaki terdekat dengan bola, ke arah samping dimana ada pemain musuh yang sedang membawa bola. Pemain bertahan biasanya menggunakan paha luar untuk menjauhkan bola dari depan pemain lawan sambil menjaga keseimbangan tubuh agar tidak terjatuh.
Cara yang terakhir adalah dengan menyapu bersih, atau tackling keras sambil mengayunkan kaki lebar-lebar sembari menyondongkan badan ke tanah. Untuk bisa mengaitkan kaki ke arah bola, biasanya pemain bertahan akan terjatuh sambil menyapu bola dari kaki lawan.
Usahakan kaki terdekat dengan bola dapat langsung menendang bola menjauhi pemain lawan sebelum ia terjatuh. Jika salah perhitungan, bukan bola yang ditendang, akan tetapi kaki lawan yang akan mengakibatkan ikut terjatuh.

Selain beresiko menyebabkan cedera, tackling keras semacam ini juga rawan mendapatkan kartu dari wasit. Namun, sebagai bagian dari pola pertahanan, kemampuan tackling semacam ini juga sangat diperlukan. Tentunya, para pemain harus mengumpulkan keberanian, antusiasme, dan kepercayaan diri ketika mencoba mengambil bola dengan teknik seperti ini. (dari berbagai sumber)

Cara Aman dan Ampuh Melakukan Tackle

Semua pemain di segala lini harus bisa membaca arah permainan tim lawan, dan juga bisa meredam pola serangan yang dibangun musuh.

Salah satu cara menghadang serangan tim lawan tersebut adalah dengan jalan memblok pergerakan lawan, mencuri bola dari kaki lawan, hingga menghentikan laju serangan dengan melakukan tackling keras.

Namun, tidak semua pemain yang melakukan tackle dapat mengetahui cara yang benar dalam menjegal laju bola, dan menempatkan diri dengan benar saat melakukan tackle keras. Akibatnya, selain dapat mencederai lawan, upaya penghentian serangan lawan tersebut dapat berbuah kartu merah.


Seorang pemain bertahan yang baik juga akan berpikir seribu kali untuk melakukan tackling keras di daerah pertahanan mereka. Sebab, jika mereka gagal mencuri bola dan terlanjur jatuh ke tanah, mereka tidak mungkin dapat dengan cepat kembali bangun untuk mengejar pemain lawan yang lolos tackle tadi.

Biasanya, tackle yang dilakukan adalah dengan menggunakan tackling geser tanpa harus menjatuhkan diri ke tanah. Semua pemain bola harus tahu dan harus sering mempraktekan teknik ini sebelum bertanding. Sebetulnya, ada tiga teknik dalam tackling. Selain teknik geser atau sliding tackle, ada juga teknik mengejar dan mencuri bola, dan teknik menyapu bersih atau dikenal dengan sebutan tackling keras.

Dalam teknik mengejar atau biasa dikenal dengan istilah Chase, seorang pemain bertahan akan berlari menyusul pemain lawan dan merebut bola tanpa harus menjatuhkan diri ke tanah. Pemain belakang tersebut harus mampu berlari dengan cepat untuk mengejar dan menyalip pemain lawan.Pada saat posisi mereka sejajar, pemain belakang tersebut harus cepat menyosor bola dari kaki musuh menggunakan kaki terdekat dengan bola.

Jika cara tadi tidak mempan, cara kedua yang dilakukan adalah dengan melakukan sliding tackle, dimana pemain bertahan menendangkan kaki terdekat dengan bola, ke arah samping dimana ada pemain musuh yang sedang membawa bola. Pemain bertahan biasanya menggunakan paha luar untuk menjauhkan bola dari depan pemain lawan sambil menjaga keseimbangan tubuh agar tidak terjatuh.
Cara yang terakhir adalah dengan menyapu bersih, atau tackling keras sambil mengayunkan kaki lebar-lebar sembari menyondongkan badan ke tanah. Untuk bisa mengaitkan kaki ke arah bola, biasanya pemain bertahan akan terjatuh sambil menyapu bola dari kaki lawan.
Usahakan kaki terdekat dengan bola dapat langsung menendang bola menjauhi pemain lawan sebelum ia terjatuh. Jika salah perhitungan, bukan bola yang ditendang, akan tetapi kaki lawan yang akan mengakibatkan ikut terjatuh.

Selain beresiko menyebabkan cedera, tackling keras semacam ini juga rawan mendapatkan kartu dari wasit. Namun, sebagai bagian dari pola pertahanan, kemampuan tackling semacam ini juga sangat diperlukan. Tentunya, para pemain harus mengumpulkan keberanian, antusiasme, dan kepercayaan diri ketika mencoba mengambil bola dengan teknik seperti ini. (dari berbagai sumber)

Senin, 30 Juli 2012

Tips Bermain Sepak Bola


1. Perkuat stamina.
        Karena permainan sepak bola membutuhkan stamina tinggi, maka fisik yang kuat dan nafas panjang menjadi sebuah keharusan. Berlatih jogging setiap hari akan membantu meningkatkan daya tahan tubuh.

2. Menambah jam latihan sendiri.
        Seorang pemain besar selalu menambah jam latihan bagi dirinya sendiri di luar rekan satu timnya. Hal ini berguna untuk meningkatkan rasa percaya diri juga untuk meningkatkan keterampilannya.

3. Jangan malu bertanya.
        Jika mengalami kesulitan akan sesuatu, bertanyalah kepada orang yang lebih mampu dan tahu. Tanpa bertanya, maka kita tidak akan bisa meningkatkan kemampuan yang kita miliki.

4. Mawas diri.
        Lihatlah kemampuan diri kita lebih sesuai untuk posisi yang mana. Misalnya, jangan memaksakan diri menjadi kiper jika kita tidak memiliki tinggi badan yang ideal. Konsultasi dengan pelatih adalah langkah yang sangat tepat untuk menentukan posisi yang paling sesuai dengan bakat kita.

Cara Memilih Sepatu Bola

Jangan anggap sepatu olahraga bola kaki yang biasa anda pakai jalan-jalan juga cocok buat dipakai berolahraga. Salah-salah pakai, bisa-bisa malah kaki anda yang dibawa jalan-jalan ke rumah sakit.

Berikut ini beberapa tips yang mungkin bisa dijadikan acuan dalam memilih sepatu untuk berolahraga:

Jangan bikin sepatu multifungsi
Sepatu untuk jalan biasanya lebih keras/padat; sepatu untuk olahraga (lari) lebih fleksibel, dengan bantalan ekstra untuk meredam efek getaran. Untuk kedua aktivitas itu, belilah masing-masing sepasang. Ukur kaki secara berkala.

Jangan dikira ukuran kaki tidak berubah setelah dewasa
Menurut penelitian, makin hari ukuran kaki seseorang bisa berubah. Cek ulang ukuran kaki anda minimal dua kali setahun. Beli setelah beraktivitas. (ukuran) kaki bisa berkembang tergantung pada aktivitas pertandingan bulutangkis. Usahakan membeli sepatu ketika kaki dirasakan sedang dalam ukuran terbesarnya.

Bawa kaos kaki
Karena kaos kaki menyempurnakan kenyamanan memakai sepatu, bawa kaos kaki yang biasa anda pakai sehingga sepatu yang dijajal di toko pas dengan yang akan anda pergunakan.

Jangan langsung merasa enak
Jangan langsung jatuh hati pada sepatu yang ingin anda beli hanya dengan mencobanya di depan cermin. Pakai sepatu senam pilates dulu berjalan atau berlari di sekitar toko biar betul-betul enak memakainya saat berolahraga.

Sesuaikan aturan ibu jari
Perhatikan jarak ideal sepatu dengan ibu jari kaki, punggung kaki, dan tumit kaki. Kalau terlalu longgar tentu akan selip, tapi terlalu ketat juga bisa bikin lecet.

Money doesn't lie
Kebutuhan dan anggaran setiap orang untuk membeli sepatu olahraga pasti berbeda-beda. Tapi percaya deh, barang yang harganya rp 50 ribu tentu berbeda kualitasnya dengan yang rp 500 ribu.

Perhatikan kapan harus mengganti
Idealnya, sepatu olahraga sudah bisa diganti setelah dipakai sejauh 500-600 kilometer. Juga, jika sol bawah mulai tipis dan sepatu dirasa tak nyaman lagi, sudah saatnya anda ke toko lagi.

Teknik Menggocek Bola

Disamping mengumpan, menggiring (dribbling) juga penting. Sebab, tidak selamanya Anda bisa mengumpan. Ketika Anda tidak menemukan teman yang bisa diumpan. Anda harus menggiring. Demikian pula ketika mengumpan akan berakibat offside, Anda bisa jadi harus menggiring. Menggiring pada dasarnya dibedakan menjadi dua: closed dribbling dan speed dribbling. Closed dribbling dilakukan dengan kontrol penuh atas bola, dilakukan ketika bola tidak benar-benar aman dari lawan kita. Pada closed dribbling, bola tidak boleh berada lebih dari 1 meter didepan kaki kita. Adapun speed dribbling hanya memiliki satu tujuan: kecepatan. Pada speed dribbling, kita menggiring bola dengan berlari secepat-cepatnya. Bisa dilakukan dengan menendang bola kedepan lalu kita kejar sekuat-kuatnya. Namun syaratnya, kita benar-benar bebas dari tekanan lawan.

Yang tidak bisa dipisahkan dari teknik menggiring adalah teknik menggocek (move). Menggocek dilakukan untuk menipu alias menghilangkan keseimbangan lawan atau sekadar untuk membuyarkan konsentrasi lawan.

Bagaimana menggiring dan menggocek yang baik, berikut ini beberapa tips praktis untuk itu.
Pertama: Jika Anda ingin membawa bola dengan cepat ke daerah kosong (tidak ada lawan), lakukanlah speed dribbling yakni dengan menendang bola lalu mengejarnya. Namun jika Anda membawa bola di sekeliling lawan, lakukanlah closed dribbling yakni dengan senantiasa menjaga agar bola tidak lebih dari setengah meter di depan Anda. Dalam melakukan closed dribbling, jangan menambah kecepatan dengan cara memperlebar langkah kaki Anda atau mendorong bola lebih jauh ke depan, akan tetapi tingkatkanlah frekuensi langkah kaki Anda.
Kedua: Jangan terlalu banyak menggiring di sepertiga lapangan Anda. Anda boleh lebih leluasa menggiring di sepertiga lapangan lawan.
Ketiga: Sewaktu menggiring, jika lawan membayangi Anda dari samping maka teknik berbalik (turning) seringkali bisa membantu Anda mengecohnya.
Keempat: Ketika Anda membawa bola dan ada lawan di depan Anda, sangat baik jika Anda tidak tergesa-gesa mengumpankan bola padahal Anda masih jauh darinya. Giringlah bola terlebih dahulu mendekati sang lawan, dan pada saat yang seakhir mungkin umpankanlah bola kepada teman. Dengan demikian, sang lawan pasti akan terlambat untuk bisa mengantisipasi bola tersebut. Namun, jika Anda terlambat dalam mengumpan maka sangat mungkin lawan akan bisa merebut bola dari kaki Anda.
Kelima: Sewaktu menggiring, jika lawan menghadang di depan Anda maka umpankanlah bola kepada teman atau lewatilah lawan yang menghadang tersebut. Terdapat banyak teknik untuk melewati lawan, yang pada prinsipnya adalah menjadikan lawan sulit bergerak mengejar bola, mati langkah, salah antisipasi, atau kehilangan keseimbangan. Diantara teknik-teknik tersebut adalah matthews move, menggunting (scissors move), step over, cruyf move, melewatkan di bawah kedua kaki lawan (nutmeg move), berpura-pura mau menendang (fake kick), berputar (spin move), mencungkil bola (sombrero move) dan elastico move.
Keenam: Anda boleh kehilangan bola asalkan mendapatkan ganti yang pantas untuk itu, seperti tendangan pojok, tendangan bebas, lemparan kedalam, atau bahkan tendangan penalti.
Ketujuh: Menggiring bisa dilakukan ke arah mana saja, termasuk ke arah belakang jika dianggap perlu, misalnya untuk mencari dan menciptakan konfigurasi yang lebih baik.
Kedelapan: Jika teman Anda yang sedang menggiring bola berada dalam kesulitan, segeralah datang membantu dengan cara mengambil posisi yang tepat untuk bisa diberi umpan.
Kesembilan: Anda bisa menciptakan ruang bagi teman Anda untuk menerima umpan secara leluasa dengan cara menggiring bola yang Anda kuasai sedemikian sehingga tercipta ruang itu atau dengan memancing lawan mengejar Anda sementara Anda menciptakan ruang bagi teman-teman Anda ketika itu. Namun, ini hanya disarankan jika Anda terampil dalam menggiring.
Kesepuluh: Para pemain yang bisa menggiring paling baik disarankan untuk di tempatkan di sayap, dengan harapan bisa menyibukkan para pemain lawan sehingga tercerabut ke tepi lapangan dan terciptalah ruang yang longgar di tengah lapangan.

Tekhnik Menjadi Striker yang Hebat


Dalam sepak bola, tugas seorang striker adalah mencetak gol sebanyak mungkin ke gawang lawan. Ada beberapa hal yang harus di perhatikan untuk menjadi striker yang hebat.

    1.      Speed.
Seorang stiker harus mempunyai kecepatan dan dribling yang baik, meskipun ada beberapa pemain tidak terlalu     memiliki kecepatan. Namun biasa nya striker yang tidak memiliki speed yang baik memiliki kelebihan pada heading nya.

2.     Finishing touch.
Ini penting bagi seorang striker, sebagai seorang striker anda harus memiliki penyelesasian akhir yang bagus. Penempatan posisi dan insting yang tajam harus di miliki striker bertipe target man. Biasanya target man adalah striker dengan finishing touch yang sangat baik.

3.     Pada era sepak bola modern striker di tuntut harus memiliki heading, shooting, dan speed yang baik. Tidak mudah menjadi seorang striker yang memiliki 3 kriteria di atas karena biasa nya pemain yang sundulannya bagus belum tentu shootingnya bagus ataupun sebaliknya. Tapi ini sepakbola, semua bisa saja terjadi di sepakbola.

Jadi inti nya Seorang striker harus punya "Naluri Mencetak Goal" yang tinggi. Oke?